Custom Search

Jumat, 30 September 2011

Bekam atau hijamah

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijamah yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.

“Cupping used to : drain excess fluids and toxins, loosen adhesions and lift connective tissue, bring blood flow to stagnant skin and muscles and stimulate the peripheral nervous system”

Dengan melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor) dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.

Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan : (1) sistem kekebalan tubuh, (2)Pengeluaran Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter, (4) Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” pada Sistim Syaraf Pusat (CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.

Apabila dilakukan pembekaman pada titik bekam, maka akan terjadi kerusakan mast cell dan lain-lain pada kulit, jaringan bawah kulit ( sub kutis), fascia dan ototnya. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa mediator seperti serotonin, histamine, bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat terjadi di tempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi (pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise. CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, dan corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.

Bekam adalah satu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung, atau bambu yang prosesnya di awali dengan melakukan pengekopan (membuat tekanan negatif dalam gelas, tabung, atau bambu) sehingga menimbulkan bendungan lokal di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energi Qi dan Xue meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir patogen angin dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh. Pada teknik bekam basah, setelah terjadi bendungan lokal, terapis lanjutkan prosesnya dengan penyayatan permukaan kulit memakai pisau bedah atau penusukan jarum bekam agar darah kotor bisa dikeluarkan.

Penelitian lain menunjukkan bekam pada titik tertentu dapat menstimulasi kuat syaraf permukaan kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spinothalamicus kearah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsang lainnya akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri.

Berbekam merupakan metode pengobatan klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.

Bekam merupakan pengobatan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Bukhari :

    Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : "Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas." (Hadist Bukhari)

Sejarah

Hijamah/bekam/cupping/Blood letting/kop/chantuk dan banyak istilah lainnya sudah dikenal sejak zaman dulu, yaitu kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir, Saba, dan Persia. Pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan kaca berupa cawan atau mangkuk tinggi.

Pada zaman China kuno mereka menyebut hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena tanduk menggantikan kaca. Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah), orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk hijamah. Pada satu masa, 40 juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, dia akan terus menghisap darah tadi dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.

Seorang herbalis Ge Hong (281-341 M) dalam bukunya A Handbook of Prescriptions for Emergencies menggunakan tanduk hewan untuk membekam/mengeluarkan bisul yang disebut tehnik “jiaofa”, sedangkan di masa Dinasti Tang, bekam dipakai untuk mengobati TBC paru-paru . Pada kurun abad ke-18 (abad ke-13 Hijriyah) , orang-orang di Eropa menggunakan lintah (al ‘alaq) sebagai alat untuk bekam (dikenal dengan istilah Leech Therapy) dan masih dipraktekkan sampai dengan sekarang.

Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.Disebutkan oleh Curtis N, J (2005), dalam artikel Management of Urinary tract Infections: historical perspective and current strategies: Part 1-before antibiotics. Journal of Urology. 173(1):21-26, January 2005. Bahwa catatan Textbook Kedokteran tertua Ebers Papyrus yang ditulis sekitar tahun 1550 SM di Mesir kuno menyebutkan masalah Bekam.

Hippocrates (460-377 SM), Celsus (53 SM-7 M), Aulus Cornelius Galen (200-300 M) memopulerkan cara pembuangan secara langsung dari pembuluh darah untuk pengobatan di zamannya. Dalam melakukan tehnik pengobatan tersebut, jumlah darah yang keluar cukup banyak, sehingga tidak jarang pasien pingsan. Cara ini juga sering digunakan oleh orang Romawi, Yunani, Byzantium dan Itali oleh para rahib yang meyakini akan keberhasilan dan khasiatnya.

Kapan Hijamah dikenal dan berkembang di Indonesia?

Tidak ada catatan resmi mengenai kapan metode ini masuk ke Indonesia, diduga kuat pengobatan ini masuk seiring dengan masuknya para pedagang Gujarat dan Arab yang menyebarkan agama Islam.

Metode ini dulu banyak dipraktekkan oleh para kyai dan santri yang mempelajarinya dari “kitab kuning” dengan tehnik yang sangat sederhana yakni menggunakan api dari kain/kapas/kertas yang dibakar untuk kemudian ditutup secepatnya dengan gelas/bekas botol. Waktu itu banyak dimanfaatkan untuk mengobati keluhan sakit/pegal-pega di badan, dan sakit kepala atau yang dikenal dengan istilah “masuk angin”.

Tren pengobatan ini kembali berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 90-an terutama dibawa oleh para mahasiswa/pekerja Indonesia yang pernah belajar di Malaysia, India dan Timur Tengah. Kini pengobatan ini dimodifikasi dengan sempurna dan mudah pemakaiannya sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang higienis, praktis dan efektif.

Selasa, 27 September 2011

Bekam di Dunia Barat

Seiring dengan bertambahnya pasien yang dengan izin Allah Ta’ala sembuh dan terbebas dari penyakitnya melalui bekam maka semakin banyak pula bermunculan Terapis Hijamah dari “Barat” yang menggunakan metode Cupping Therapy maupun metode Lintah (Leech Therapy) untuk mengobati berbagai macam penyakit, mereka juga menuliskannya dalam berbagai artikel, buku dan publikasi lainnya:

    * Alexis Black : Ancient Chinese technique of cupping offers pain relief without drugs or surgery (http://www.naturalnews.com/020253.html)
    * Anita J. Shannon, LMBT : Massage Cupping Therapy for Health Care Professionals (http://www.massagetoday.com/archives/20…)
    * Celebs Paltrow and Spears “Stuck” on Ancient Chinese Art of Cupping (http://www.free-press-release.com/news/200704/1177612286.html)
    * Dr. Nishi Joshi menggunakan akupuntur dan bekam untuk menangani kanker payudara dari artis Kylie Minogue serta menterapi Cate Blanchett dan Kate Moss.
    * Dr. S. Tamer : Cupping Therapy Beneficial in Treating Numerous Diseases (http://www.naturalnews.com/022727.html)
    * Dr. Petra Zizenbacher dari Vienna, Austria, ahli pengobatan herbal yang menerapkan metode Cupping dan Lintah (Leech Therapy) dan salahsatu pasien langganannya yang terkenal adalah artis Demi Moore dan Gwyneth Paltrow sebagaimana Britney Spears yang juga pernah di bekam.
    * Hennawy M (2004). Cupping therapy and Infertility. Available at http://www.obgyn.net/english/pubs/features/presentations/hennawy15/280,1 Cupping Therapy and Infertility. Accessed December 2004.
    * Ilkay Zihni Chirali : Cupping Therapy (http://www.cuppingtherapy.co.uk/19103.html)
    * Kohler D (1990) : The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method
    * L.M. Thama, H.P. Leea,b,_, C. Lua : Cupping: From a biomechanical perspective (Journal of Biomechanics) June 2005 (http://www.elsevier.com/locate/jbiomech)
    * Longsdale, I. (2005) Manager of The Spa at County Hotel, London. Discussion re. ‘the use of cupping therapy in Eastern Europe’
    * Michael Reed Gach,Ph.D seorang pendiri dan Direktur Institute Acupressure dari Berkeley, California dengan bukunya Acupressure’s Potent Points, a Guide to Self Care for Common Ailments (http://Acupressure.com)
    * Michalsen A, Klotz S, Ludtke R, Moebus S, Spahn G, Dobos GJ (2003) . Effectiveness of leech therapy in osteoarthritis of the knee: a randomized, controlled trial. Ann Intern Med. 2003 Nov 4;139(9):724-30
    * Subhuti Dharmananda, Ph.D. Director, Institute for Traditional Medicine, Portland, Oregon : Cupping. (http://www.itmonline.org/arts/cupping.htm)
    * Thomas W. Anderson (1985) : 100 Diseases Treated by Cupping Method
    * What Caused Gwyneth’s Spots (http://news.bbc.co.uk/1/hi/health/38794…)

Sabtu, 24 September 2011

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM [CUPPING]

Anjuran Berbekam

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :

“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :

“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)

Macam-Macam Bekam

    1.      Bekam Basah (Wet Cupping)

Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.

Cara Melakukan Bekam Basah :

Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.

   1.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
   2.      Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
   3.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
   4.      Biarkan selama 3-5 menit.
   5.      Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
   6.      Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
   7.      Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
   8.      Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
   9.      Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
  10.      Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
  11.      Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
 
   2.      Bekam Kering (Dry Cupping)

Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.

Cara Melakukan Bekam Kering :

   1.      Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
   2.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
   3.      Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
   4.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
   5.      Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
   6.      Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
   7.      Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.

   3.      Bekam Seluncur (Sliding Cupping)

Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.

Cara Melakukan Bekam Seluncur :

   1.      Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
   2.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
   3.      Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
   4.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
   5.      Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.

   4.      Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik

Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

Cara Melakukan Bekam Cepat :

   1.      Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
   2.      Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
   3.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
   4.      Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.

Diagnosis Penyakit Dengan Bekam

Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”

Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :

   1.      Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
   2.      Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
   3.      Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
   4.      Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
   5.      Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
   6.      Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
   7.      Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
   8.      Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
   9.      Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam

   1.      Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
   2.      Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
   3.      Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
   4.      Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
   5.      Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
   6.      Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
   7.      Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
   8.      Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
   9.      Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
  10.      Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.

Larangan-Larangan Bekam

   1.      Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
   2.      Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
   3.      Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
   4.      Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
   5.      Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
   6.      Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
   7.      Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
   8.      Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
   9.      Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
  10.      Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
  11.      Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
  12.      Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
  13.      Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
  14.      Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
  15.      Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
  16.      Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
  17.      Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
  18.      Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
  19.      Dilarang membekam area berikut :
  • Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
  • Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
  • Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).

"Allah yang menurunkan penyakit, Allah juga yang menurunkan obatnya serta yang menyembuhkannya, maka berobatlah dengan cara yang baik dan benar"

Rabu, 21 September 2011

Yang Perlu Diperhatikan 12 Jam Sebelum Dan Sesudah Di-Hijamah (Dibekam)

Yang Perlu Diperhatikan 12 Jam Sebelum Dan Sesudah Di-Hijamah (Dibekam)

1. Tidak pada waktu musim dingin…
2. Tidak menderita penyakit kurang darah…
3. Tidak berhubungan suami-isteri/melakukan Onani…
4. Banyak memakan sayur-sayuran, biji-bijian dan buah-buahan…
5. Tidak memakan daging (sapi, ayam dll) telur, susu, keju dan sejenisnya…
6. Tidak memakan garam atau makanan-makanan yang asin (khusus setelah melakukan hijamah), karena konon dapat menyebabkan gatal-gatal sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Alim Wal-Muta’allim.
7.Istirahat yang cukup / tidak bekerja keras.

Minggu, 18 September 2011

Waktu Terapi Bekam

Waktu Terapi Bekam

Dari Abu Huroiroh berkata, Rasulullah Saw. Bersabda : ” Barang siapa berbekam pada tanggal tujuh belas, sembilan belas dan dua puluh satu maka itu akan menyembuhkan penyakit.” (HR Abu Dawud, Thobroni dan Baihaqi)
Menurut Ibnu Sina, waktu berbekam terbaik adalah jam 1 – 2 siang, karena pada waktu tersebut pembuluh darah sedang mengembang. Ibnul Qoyyim berkata, ”semua hadits ini sesuai dengan kesepakatan para tabib, bahwa berbekam pada paruh kedua suatu bulan sampai pekan ketiga dari setiap bulan, lebih bermanfaat dari pada berbekam pada awal atau akhir bulan.” Namun bila karena suatu kebutuhan pengobatan dengan cara ini digunakan, kapan saja dilakukan maka tetap bermanfaat.

Kamis, 15 September 2011

Vertigo

Vertigo
 
Saya seorang ibu berusia 44 tahun, sudah enam kali diopname di rumah sakit yang berbeda di Jakarta. Vertigo yang saya derita sangat parah. Karena tidak sembuh juga, saya meminta keluar dari rumah sakit dan menjalani perawatan di rumah. Saya tidak bisa berjalan sendiri. Untuk berjalan-jalan di dalam rumah saja, saya harus dituntun oleh dua orang pembantu. Saat datang ke lokasi praktik Ear Candle , saya masih dituntun dari mobil sampai naik ke ranjang untuk menjalani pemeriksaan dan terapi. Setelah di terapi dengan empat lilin dan minum air putih, Saya bisa melangkah dan berjalan sendiri menuju mobil. Setelah tiga kali menjalani terapi, vertigo yang saya alami sudah sembuh dan kini saya sudah bisa berjalan-jalan sendiri di mal. Ibu A (Penderita Vertigo) 44 Tahun – Jakarta

Senin, 12 September 2011

Tuli

Tuli

Tidak dapat mendengar sejak bayi dan tidak bisa berbicara setelah empat kali terapi sudah mulai bisa mendengar dan bisa meniru apa yang dia dengar. Indah Nikmatul Ziak (Bisu Tuli dari lahir) 6 Tahun – Papua

Jumat, 09 September 2011

Titik-titik Terapi Bekam

Titik-titik Terapi Bekam

Pada dasarnya, titik-titik bekam juga merupakan perpaduan titik meredian akupuntur. Titik-titik bekam yang dikenal sebagai berikut :
1. Ummu Mughits
Dari Ibnu Umar r.a. bercerita bahwa :
” Nabi Muhammad SAW pernah berbekam di kepalanya dan menyebutnya dengan Ummu Mughits. “
Titik-titik tersebut berada di ubun-ubun dan bermanfaat untuk mengatasi penyakit Stroke, Hypertensi, Vertigo, dan Migrain.

2. Qumah Duwah
” Hendaklah kalian semua melakukan pengobatan dengan bekan di tengah tengkuk, karena sesungguhnya hal itu merupakan obat dari tujuh puluh dua penyakit. “Titik ini sangat bermanfaat untuk penyakit ringan dan berat seperti pandangan kabur, meningkatkan daya ingat, sakit kepala, sakit bahu dan tenggorokan.

3. Al-Akhda’ain
” Rasulullah SAW pernah berbekam pada ‘akhda ‘ain dan bahu beliau. Beliau biasa berbekam pada hari ketujuhbelas, kesembilanbelas dan keduapuluhsatu.” Titik ini adalah dua urat samping kiri dan kanan leher. Kadang-kadang, posisinya agak tersembunyi. Manfaatya untuk mengatasi hypertensi dan stroke pada bagian kepala dan wajah.

4. Al-Kaahil
Titik ini berada di ujung atas tulang belakang, bermanfaat untuk masalah penyakit sekitar kepala dan saraf.

5. Al-Hammah
Ini adalah titik paling atas kepala. Bermanfaat untuk mengembalikan ingatan.

6. Titik Punggung
Posisinya berada di punggung kanan dan kiri, bermanfaat untuk penyakit asma, paru-paru, dan bronkhitis.

7. Titik Pinggang
Titik ini bermanfaat untuk masalah gangguan ginjal dan susah buang air kecil.

8. Titik Pinggul
Titik ini bermanfaat untuk menghilangkan rasa nyeri ketika jatuh dalam posisi duduk.

9. Titik Pangkal Paha
Titik ini bermanfaat untuk kaki lemas atau memar karena terpukul atau terjatuh.

10. Titik Betis dan Lipatan Paha
Titik ini bermanfaat untuk mengatasi gangguan kandung kemih, asam urat, dan pegal linu.

11. Titik Punggung Telapak Kaki
Titik ini bermanfaat untuk masalah luka-luka paha, betis, hambatan haid dan gatal-gatal pada buah zakar.

Sumber : Keampuhan Bekam Pencegahan & Penyembuhan Penyakit ala Rasulullah

Selasa, 06 September 2011

Thibbun Nabawi



“Pengobatan cara Nabi ( Tibun Nabawi ) memiliki perbedaan yang mendasar dibanding dengan metode pengobatan lainnya. Karena metoda pengobatan ini (Tibun Nabawi) bersumber dari wahyu, misyqat kenabian dan akal yang sempurna. Maka tentu memiliki derajat kepastian yang meyakinkan disamping memiliki nilai keTuhanan. Hal ini berbeda dengan metode pengobatan lainnya yang umumnya hanya berdasarkan pikiran, dugaan atau pengalaman semata-mata.”

[Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah, dalam Zaadul Ma'ad IV hal.33]

Sabtu, 03 September 2011

Terapi Lilin Ear Candle

Terapi lilin ear candle bisa menyembuhkan penyakit

-       vertigo
-       migren
-       telinga berdengung
-       congek
-       asma
-       batuk
-       stress
-       infeksi pendengaran
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jadwal Sholat Indonesia