Custom Search

Sabtu, 26 Februari 2011

Darah Bekam

   1. Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit) yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.

   2. Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh.

   3. Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.

Rabu, 23 Februari 2011

Daftar Titik-Titik Bekam & Tanya Jawab Bekam


DAFTAR TITIK-TITIK BEKAM

TANYA JAWAB SEPUTAR BEKAM

Tanya : Apa penyebab datangnya penyakit ?
Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan oleh:
1. Virus
2. Kejiwaan (stress, depresi, penyakit hati dll)
3. Gangguan Jin/Syetan

Tanya : Bila penyebabnya virus, mengapa virus dapat masuk ke dalam
tubuh manusia ?
Jawab : Karena imunitas tubuh lemah

Tanya : Apa penyebabnya ?
Jawab : Karena metabolisme tubuh terganggu

Tanya : Mengapa metabolisme tubuh bisa terganggu ?
Jawab : Karena adanya toksin (racun) dalam darah. Racun ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama urine, kotoran dan keringat. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, terakumulasi dan tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah kotor yang akan dikeluarkan dengan tehnik bekam.

Tanya : Dari mana datangnya toksin (racun) ?
Jawab : Dari makanan, polusi air, udara dll. Nasi, sayuran dan buah yang kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang berasal daripenyemprotan dan pemupukan saat ditanam. Ayam negeri, telur, dan hewan ternak lainnya mengandung obat-obatan dan bahan kimia yang berasal darisuntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan minuman buatan pabrikyang kita konsumsi mengandung bahan pengawet, bahan pewarna tekstil, borax,formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung kaporit, logam berat,merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri dari semua toksin itu. Kita akan terserang penyakit manakala tubuh tak mampu lagi bertahan karena jumlah toksinnya telah melewati ambang toleransi

Tanya : Kalau hal tersebut tidak mungkin dihindarkan, bagaimana cara
mengatasinya ?
Jawab : Berobat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah 14 abad yang lalu. Yaitu dengan mengeluarkan/membuang darah kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik tertentu dari tubuh. Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan berjalan sebagaimana mestinya sehingga akan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh yang kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan mencegah masuknya virus
dari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.

Tanya : Mengingat kita secara sadar ataupun tidak telah “mengkonsumsi racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus dilakukan secara rutin ?
Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang memerlukan service rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi) secara berkala sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang disunnahkan Rasul, yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan Qomariah. Pada saat itulah darah sedang banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yg mengalami pasang) karena pengaruh gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan pun akan lebih banyak sehingga akan lebih efektif dalam pengobatan.

Tanya : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak menyebabkan seseorang lemas/kehabisan darah ?
Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila dibandingkan dengan darah yang diambil saat donor, jumlahnya kurang lebih hanya seperempatnya. Bekam tidak sama dengan donor darah. Bekam mengeluarkan darah kotor yang berada di bawah kulit. Karena yang dikeluarkan adalah darah kotor, maka akan memberi efek ringan dan segar pada tubuh. Sedangkan donor darah yang diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga memberi efek lemas, pusing atau mata berkunang-kunang.

Tanya : Adakah dalil tentang dilakukannya Hijamah/Bekam ini ?
Jawab : Banyak sekali, diantaranya: “Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah hijamah” (Muttafaq Alaih) “Kalaulah dalam sesuatu dari apa yang kalian pergunakan untuk berobat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah” (muttafaq Alaih)
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata,”Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Hijamah” (Shahih Sunan Abi Dwud) “Kesembuhan itu ada dalam 3 hal: Minum madu, sayatan alat Hijamah atau sundutan api. Namun aku melarang umatku untuk melakukan sundutan api.” (Shahih Bukhari) ‘Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara pengobatan yang paling bermanfaat untuk manusia” (Shahihul Jami’)

Tanya : Bolehkah melakukan Hijamah/Bekam pada saat berpuasa ?
Jawab : Jumhur ulama membolehkan dengan berpegang pada hadits : Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata:” Nabi SAW pernah berobat dengan hijamah ketika beliau sedang berpuasa.” (Shahih Bukhari)

Tanya : Apakah dibolehkan laki-laki mengobati wanita dengan hijamah
dan sebaliknya ?
Jawab : Selain dengan mahramnya, laki-laki dilarang mengobati wanita dengan hijamah dan sebaliknya.

Tanya : Telah disebutkan di atas bahwa selain karena virus, penyakit dapat pula disebabkan oleh masalah kejiwaan (stress, depresi dll) dan gangguan jin/syetan. Bagaimana mengatasinya ?
Jawab : Penyakit yang disebabkan oleh masalah kejiwaan diobati dengan nasihat dan bimbingan agama. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan jin/syetan diobati dengan Ruqyah Syar’iyyah.

Tanya : Bila telah berikhtiar tetapi penyakitnya belum sembuh juga?
Jawab : Kesembuhan berada di tangan Allah SWT. Bila Allah belum berkehendak, kesembuhan tak akan datang. Tetaplah sabar sambil terus berikhtiar dan berdoa mohon kesembuhan kepada-Nya. Nabi SAW bersabda: “Berobatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, karena Allah Ta’ala tidak menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan obatnya, kecuali satu penyakit saja yaitu tua” (Sunan Abu Daud).

Minggu, 20 Februari 2011

Cara Rasulullah menjaga Kesehatan


“Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)

Konon, selama hidupnya Rasulullah SAW hanya sakit dua kali. Yaitu setelah menerima wahyu pertama, ketika itu beliau mengalami ketakutan yang sangat sehingga menimbulkan demam hebat. Yang satunya lagi menjelang beliau wafat. Saat itu beliau mengalami sakit yang sangat parah, hingga akhirnya meninggal. Ada pula yang menyebutkan bahwa Rasul mengalami sakit lebih dari dua kali.

Berapa pun jumlahnya, dua, tiga atau empat kali, memperjelas gambaran bahwa beliau memiliki fisik sehat dan daya tahan luar biasa. Padahal kondisi alam Jazirah Arabia waktu itu terbilang keras, tandus dan kurang bersahabat. Siapapun yang mampu bertahan puluhan tahun dalam kondisi tersebut, plus berpuluh kali peperangan yang dijalaninya, pastilah memiliki daya tahan tubuh yang hebat.

Mengapa Rasulullah SAW jarang sakit? Pertanyaan ini menarik untuk dikemukakan. Secara lahiriah, Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Dengan kata lain, beliau sangat menekankan aspek pencegahan daripada pengobatan.Jika kita telaah Alquran dan Sunnah, maka kita akan menemukan sekian banyak petunjuk yang mengarah pada upaya pencegahan. Bekam juga merupakan salah satu usaha yang dilakukan beliau dalam menjaga kesehatan. Hal ini mengindikasikan betapa Rasulullah SAW sangat peduli terhadap kesehatan. Dalam Shahih Bukhari saja tak kurang dari 80 hadis yang membicarakan masalah ini. Belum lagi yang tersebar luas dalam kitab Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Tirmidzi, Baihaqi, Ahmad, dsb.

Cara Rasulullah menjaga kesehatan
Selain berbekam, Ada beberapa kebiasaan positif yang membuat Rasulullah SAW selalu tampil fit dan jarang sakit. Di antaranya:

Pertama, selektif terhadap makanan. Tidak ada makanan yang masuk ke mulut beliau, kecuali makanan tersebut memenuhi syarat halal dan thayyib (baik). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang dikonsumsi. Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air lir dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).

Kedua, tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Aturannya, kapasitas perut dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu sepertiga untuk makanan (zat padat), sepertiga untuk minuman (zat cair), dan sepertiga lagi untuk udara (gas). Disabdakan. “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Ketiga, makan dengan tenang, tumaninah, tidak tergesa-gesa, dengan tempo sedang. Apa hikmahnya? Cara makan seperti ini akan menghindarkan tersedak, tergigit, kerja organ pencernaan pun jadi lebih ringan. Makanan pun bisa dikunyah dengan lebih baik, sehingga kerja organ pencernaan bisa berjalan sempurna. Makanan yang tidak dikunyah dengan baik akan sulit dicerna. Dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kanker di usus besar.

Keempat, cepat tidur dan cepat bangun. Beliau tidur di awal malam dan bangun pada pertengahan malam kedua. Biasanya, Rasulullah SAW bangun dan bersiwak, lalu berwudhu dan shalat sampai waktu yang diizinkan Allah. Beliau tidak pernah tidur melebihi kebutuhan, namun tidak pula menahan diri untuk tidur sekadar yang dibutuhkan. Penelitian Daniel F Kripke, ahli psikiatri dari Universitas California menarik untuk diungkapkan. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun mengatakan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki resiko kematian yang lebih cepat. Sangat berlawanan dengan mereka yang biasa tidur 6-7 jam sehari.

Nah, Rasulullah SAW biasa tidur selepas Isya untuk kemudian bangun malam. Jadi beliau tidur tidak lebih dari 8 jam.
Cara tidurnya pun sarat makna. Ibnul Qayyim Al Jauziyyah dalam buku Metode Pengobatan Nabi mengungkapkan bahwa Rasul tidur dengan memiringkan tubuh ke arah kanan, sambil berzikir kepada Allah hingga matanya terasa berat.

Terkadang beliau memiringkan badannya ke sebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur seperti ini merupakan tidur paling efisien. Pada saat itu makanan bisa berada dalam posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap secara proporsional. Lalu beralih ke sebelah kiri sebentar agar agar proses pencernaan makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke lever, baru kemudian berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih cepat tersuplai dari lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.

Kelima, istiqamah melakukan saum sunnat, di luar saum Ramadhan. Karena itu, kita mengenal beberpa saum sunnat yang beliau anjurkan, seperti Senin Kamis, ayyamul bith, saum Daud, saum enam hari di bulan Syawal, dsb. Shaum adalah perisai terhadap berbagai macam penyakit jasmani maupun ruhani. Pengaruhnya dalam menjaga kesehatan, melebur berbagai berbagai ampas makanan, manahan diri dari makanan berbahaya sangat luar biasa. Shaum menjadi obat penenang bagi stamina dan organ tubuh sehingga energinya tetap terjaga. Shaum sangat ampuh untuk detoksifikasi (pembersihan racun) yang sifatnya total dan menyeluruh.
Selain lima cara hidup sehat ini, masih banyak kebiasaan Rasulullah SAW yang layak kita teladani. Dalam buku Jejak Sejarah Kedokteran Islam, Dr Jafar Khadem Yamani mengungkapkan lebih dari 25 pola hidup Rasul berkait masalah kesehatan, sebagian besar bersifat pencegahan. Di antaranya cara bersuci, cara memanjakan mata, keutamaan berkhitan, keutamaan senyum, dsb.

Yang tak kalah penting dari ikhtiar lahir, Rasulullah sangat mantap dalam ibadah ritualnya, khususnya dalam shalat. Beliau pun memiliki keterampilan paripurna dalam mengelola emosi, pikiran dan hati. Penelitian-penelitian terkini dalam bidang kesehatan membuktikan bahwa kemampuan dalam memenej hati, pikiran dan perasaan, serta ketersambungan yang intens dengan Dzat Yang Mahatinggi akan menentukan kualitas kesehatan seseorang, jasmani maupun ruhani.

Sumber : Republika.

Kamis, 17 Februari 2011

Menghidupkan Sunah Nabi Dan Melaksanakan Syi’ar Islam Dalam Bidang Kesehatan

Bismillahirrohmanirrohiim

Untuk menghidupkan sunah nabi dan melaksanakan syi’ar Islam dalam bidang kesehatan dengan landasan Al-qur’an dan Hadits Nabi.

Visi :
Metode pengobatan Alhijamah ( bekam ) dan Al Fasdu ( Vanesecsion ) adalah metode pengobatan Sunah Nabi dan harus kita yakini bahwa metode pengobatan yang di anjurkan Nabi ini adalah suatu metode pengobatan yang lebih utama dalam menyembuhkan penyakit.

Misi :
Menjadikan bekam sebagai pengobatan utama bagi masyarakat luas dalam mengatasi berbagai penyakit.
Terapi Bekam Sidoarjo didirikan pada tahun 2010 oleh Bpk. H. Andy Subandono, dimana beliau merasa ini sebagai tanggung jawab moral untuk menjelaskan dan melaksanakan terapi pengobatan alami dan islami bagi masyarakat.

Kosep pengobatan ada tiga :
•    Pengobatan Konvensional ( rekayasa manusia )
•    Pengobatan Alami ( interaksi manusia dengan alam )
•    Pengobatan Nabi ( rekayasa Allah SWT )

Rosululloh Manusia yang sempurna dari sisi kesehatan jasmani dan rohani
•    Rosululloh adalah seorang Uswatun Hasanah dari semua aspek termasuk aspek kesehatan
•    Rosululloh adalah manusia yg paling sehat dan hanya mengalami sakit 2 kali
•    Rosululloh adalah manusia yang tidak pernah meminum obat – obatan sintetik
•    Rosululloh tidak pernah pergi berobat beliau hanya menjalani bekam

Rahasia hidup sehat Rosululloh adalah terletak pada Pola hidup, Pola makan dan Sikap hidup.
Setiap manusia pasti mengalami sakit. Apabila seorang muslim sakit, agar mencari pengobatan kepada orang yang ahli di bidangnya seperti dokter, ahli kesehatan, dan ahli pengobatan pada umumnya.

Sakit itu sendiri sebenarnya datang dari Allah dan Dia pulalah yang menurunkan obatnya.  Nabi bersabda  :

“Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali menurunkan pula kesembuhan terhadap penyakit tersebut”.

Karena itu setiap jenis penyakit pasti ada obatnya yang dapat menyembuhkan atas izin Allah.

Catatan :
•    Pengobatan yang salah sering terjadi di Rumah Sakit dan klinik di Amerika Serikat.
•    Berdasarkan studi Nasional Academy of Science, setiap tahun sedikitnya 1,5 juta orang menjadi korban.
•    Dari jumlah tersebut 7.000 kasus berakhir pada kematian.  Angka sebenarnya bisa jadi lebih tinggi, menurut laporan Institut of Medicine.

Keragaman dan cara pengobtan dalam mendapatkan kesembuhan semakin berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Akan tetapi masih banyak kesalahan dalam mendiagnosa suatu penyakit dan kesalahan dalam melakukan tindakan pengobatan.  Sehingga membuat pasien mengalami trauma karena merasa dirinya menjadi kelinci percobaan.

Sesungguhnya sebagian orang ada yang menekuni cara pengobatan klasik, ada juga yang menekuni cara modern, dan ada juga dengan menggambungkan keduannya seperti metode Al-hijamah ( bekam ).  Tapi ternyata cara bekam ini masih belum mendapat tempat di sebagian kalangan untuk menyembuhkan penyakit yang di derita.  Padahal metode ini tidak ada efek sampingnya dan prakteknya dengan menggunakan wahyu penyembuhan dari perkataan seorang Nabi dan Rosul.

Seandainya setiap cara pengobatan, baik klasik maupun modern dengan segala manfaatnya di kaitkan dengan cara yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Sholollohu Alahi Wasalam, pasti akan mendatangkan kesembuhan yang paling efektif.

Pengobatan yang dilakukan oleh Nabi , yaitu :
1.    Alamiah yaitu dengan obat-obatan alami seperti Habbatussaudah, bawang putih, Madu, buah tiin, zaytun, gandum dan kurma.
2.    Ilahiyah yaitu dengan menggunakan zikir, do’a dan ruqyah.
3.    ( Al hijamah ) Bekam dan  ( alfashdu ) Venasection metode pengobatan fisik yang di anjurkan oleh rosululloh dan para malaikat.
4.    Kombinasi dari Alamiah, Ilahiyah dan fisik.

Artinya adalah dalam melakukan pengobatan untuk mendapatkan kesembuhan dengan cara diatas tidak ada efek samping, tidak merusak organ tubuh yang lainya, didasarkan ilmu dan wahyu, dibarengi dengan shobar, do’a dan tawakal kepada Allah yang maha menyembuhkan.

Akhirnya, marilah kita kembali kepada aturan-aturan yang Allah dan Rosul-Nya perintahkan, agar apa yang kita lakukan ada campur tangan-Nya serta do’a dan barokah dari Nabi kita  Muhammad SAW, agar penyakit yang kita derita, Allah berikan kesembuhan dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan bekas. Amiiiiin.....!

Hal ini dapat kita simpulkan :
1.    Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan, kesucian dan fitrah, yang pada akhirnya mengarah kepada kesehatan jasmani dan rohani sehingga akan terhindar dari suatu penyakit baik yang bersifat lahir maupun bathin.
2.    Al-qur’an dan As-sunah yang shahih memberikan sejumlah tuntunan kepada orang yang beriman tentang kesehatan dan cara-cara kesembuhan suatu penyakit dengan cara Alamiah,Ilmiah dan Ilahiyah.
3.    Hati dan jantung adalah suatu yang sentral dalam kehidupan manusia lahir dan bathin.  Bila hati atau jantung sehat, maka sehatlah seluruh tubuh, namun bila hati dan jantung sakit, maka sakitlah seluruh tubuh.
4.    Sehat dan sakit merupakan ujian dari Allah untuk menguji keimanan seseorang kepada-Nya.
5.    Sabar, berdo’a dan optimis dalam merawat/ menyembuhkan suatu penyakit akan menghapus kesalahan-kesalahan dan menambah daya tahan tubuh dalam menempuh kehidupan.

Demikian uraian diatas disyi’arkan kepada masyarakat luas, dan kita sebagai umat muslim agar lebih mengenal dan mencontoh Rosululloh dalam berbagai aspek, termasuk cara hidup sehat dan mengatasi penyakit.

Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, ungkapan ini menggambarkan metode bekam di kalangan umat muslim sendiri, bekam tidak begitu populer, bagaimana mungkin kalau kita sendiri tidak menjadikan bekam dan obat-obatan alami yang di anjurkan oleh beliau ini sebagai pengobatan utama, tapi masih kita kelompokan sebagai pengobatan alternatif  bukan sebagai yang utama atau bahkan cuma coba-caba saja (mudah-mudahan sembuh) tanpa keyakinan yang kuat akan metode yang dianjurkan nabi ini.

Oleh karena itu mari, kita sebagai umat muslim , kita hidupkan sunah nabi ini, dan kita jadikan metode pengobatan dan obat-obat yang dianjurkan oleh Baginda rosululloh ini sebagai metode pengobatan utama bagi semua kalangan agar kita mendapatkan jalan untuk mendapatkan kesembuhan, dan yang terutama ridho dari Allah, dan sebisa mungkin kita tinggalkan obat kimia yang bahan bakunya diragukan atau bahkan tidak halal dengan dalih terpaksa menggunakannya, padahal Allah telah memberikan jalan kepada kita melalui Rosul-Nya.

Senin, 14 Februari 2011

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM [CUPPING]


Bismillahirahmanirrahim

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM [CUPPING]

Anjuran Berbekam
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan
dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengankay.”
(HR Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda :
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalahhijamah (bekam) dan
fashdu (venesection).”
(HR Bukhari – Muslim)

Macam-Macam Bekam

Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau
bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.

Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
4. Biarkan selama 3-5 menit.
5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.

Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.

Cara Melakukan Bekam Kering :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan,atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi
masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.

Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina),scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.

Cara Melakukan Bekam Seluncur :
1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan
kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampakbruise (memar) kemerahan.
5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.

Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

Cara Melakukan Bekam Cepat :
1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.

Diagnosis Penyakit Dengan Bekam

Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam
buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat
diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik,
sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”

Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah danchannel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darahstatis (darah beku).
2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertaiplaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darahstatis (darah beku).
3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensicold (dingin) dan adanya gas patogen.
7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanyawind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanyablist er (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9. Permukaan kulit yang timbulblister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darahstasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabilablister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.

Larangan-Larangan Bekam
1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
7. Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan,setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11. Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19. Dilarang membekam area berikut :
1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).

Jumat, 11 Februari 2011

Berbekam saat Shaum, Bolehkah?


Ada kalanya sebagian kita ragu, apakah melakukan bekam pada saat berpuasa itu akan membatalkan puasa/shaum kita?. Perlu diketahui bahwa bekam bukan salah satu yang dapat membatalkan shaum.

Imam Bukhori dalam shohihnya membahas secara khusus "Bab Kapan saat Yang Baik Orang Berbekam" yaitu: Dari Ibnu Abbas, dia berkata "Nabi saw melakukan pembekaman ketika beliau dalam keadaan puasa".

Hadits diatas secara tegas menyebutkan bahwa beliau justru dengan sengaja memilih berbekam ketika beliau sedang melakukan puasa.

Jadi, ada dua keuntungan ketika kita berbekam dalam keadaan puasa yaitu terjadi dua proses detoksifikasi tubuh, yang pertama dari bekam itu sendiri dengan cara mengeluarkan toksin-toksin yang dibawa melalui darah kotor, yang kedua dengan shaum si tubuh akan melakukan pembuangan sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon dan zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh dan juga pencernaan akan di istirahatkan sehingga tubuh lebih berkonsentrasi pada proses pembuangan kotoran yang ada dalam pencernaan.

Sekarang, apakah masih ragu berbekam ketika shaum? Semoga bermanfaat.

Selasa, 08 Februari 2011

Bekam, Terapi Warisan Islam


 Pernah mendengar istilah pengobatan alternatif bekam?, teknik bekam yang menggunakan jarum atau pisau cukur dan alat yang menyerupai mangkuk (cupping set) yang ditempelkan pada kulit.Teknik bekam merupakan terapi yang terkenal dari negeri Timur Tengah ini merupakan warisan Islam yang dianjurkan oleh nabi Muhammad Saw. Teknik bekam mulai populer di Indonesia 10 tahun belakangan, sehingga masih asing ditelinga masyarakat.Bekam yang dalam bahasa Arab disebut Hijamah yang berarti goresan darah ini tidak boleh sembarang dilakukan. Harus ada terapis yang memahami titik-titik tubuh. Bekam hanya boleh dilakukan pada tempat pembekuan darah, karena bekam pada dasarnya mengeluarkan darah-darah kotor yang ada di dalam tubuh.

Untuk melakukan bekam, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Sebelum Anda mulai berbekam, sebaiknya Anda mandi terlebih dahulu karena setelah berbekam Anda harus beristirahat dan tidak boleh terkena air untuk beberapa saat. Selain itu, sebelum Anda berbekam disarankan untuk berpuasa selama beberapa jam. Dan satu lagi, setelah berbekam pasien tidak berhubungan seksual baik sebelum maupun sesudahnya.

Proses yang dijalankan ketika berbekam awalnya adalah dengan membersihkan kulit pasien yang akan dibekam dengan cairan antiseptik. Jika kulit yang akan dibekam memiliki rambut seperti kepala, maka harus dicukur terlebih dahulu.

Setelah kulit bersih, diletakkan mangkuk bekam yang diletakkan diatas kulit tadi untuk mengosongkan udara di dalamnya. Pengosongan udara ini dilakukan kurang dari 10 menit, pada saat ini kulit pasien akan merasa pegal dan kulit akan terlihat menghitam serta kulit akan terasa menebal.

Pada kondisi ini, jarum ditusukkan atau disayat dengan menggunakan pisau di atas kulit yang menebal. Memang terlihat menyakitkan, namun jangan khawatir banyak pasien yang mengatakan bahwa ketika dilakukan penusukan ini tidak ada keluhan sakit.

Setelah itu mangkok kembali diletakkan diatas kulit yang telah ditusuk jarum atau ditempat yang disayat tadi.

Mangkok tadi ditempelkan dan dipompa, akan terlihat seperti rembesan darah kental yang merupakan darah kotor keluat dari kulit. Proses ini berjalan kurang dari 10 menit, karena jika terlalu lama dibekam pasien akan merasa kesakitan dan kulit akan mengelupas.

Setelah selesai di bekam, pasien dianjurkan minum minuman hangat. Setelah proses bekam tadi pasien harus menghindari minuman dingin untuk beberapa hari, dan beristirahat agar stamina kembali pulih. Banyak pasien yang mengakui keberhasilan bekam menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari pegal-pegal hingga berbagai macam penyakit kronis tergantung di bagian mana bekam dilakukan.

(*/ berbagai sumber)

Sabtu, 05 Februari 2011

Bekam, Terapi Kesehatan Ala Rasulullah


Asnawi (23 tahun) harus menelan ludah dan pasrah, saat rambut di kepalanya mulai diplontos. Guratan wajahnya terbersit ragu bercampur khawatir menyaksikan silet mulai di sterilkan menggunakan alkohol 70%, apalagi saat silet itu mulai diarahkan ke kulit kepalanya yang sudah diplontos. Darah kental kehitam-hitaman mulai deras mengalir kedalam gelas yang ditelungkupkan di kulit kepalanya.

Ekspresinya tak berubah, padahal darah kental itu sudah mengisi cawan tertelungkup yang berfungsi sebagai vakum menghisap darah keluar. Cawan pertama sudah dilepas, darahpun dibersihkan dari cawan tersebut. Namun proses bekam itu belum berakhir, cawan kaca yang sama kembali ditempatkan dikulit kepala dan udara didalamnya dihisap keluar. Proses itu berlangsung hingga Tiga kali.
"Pada awalnya cuma terasa seperti tusukan-tusukan halus di kulit kepala, lalu terasa kulit kepala disedot masuk kedalam cawan," ujarnya.

Seusai dibekam, tubuh terasa pegal didaerah-daerah yang menjadi titik bekam. Biasanya diiringi dengan rasa kantuk. Namun seusai tidur badan akan segar kembali. Hal ini juga dirasakan penulis saat mencoba terapi ini.
Menurut Muhammad Iqbal, Tabib Bekam, bekam merupakan pengobatan yang dilakukan dari zaman dahulu dan dipercaya mampu mengobati berbagai keluhan penyakit. Disamping itu terapi bekam juga bermanfaat sebagai proteksi dari berbagai penyakit.

Inti bekam pada dasarnya lanjut dia, merupakan proses mengeluarkan darah kotor dari tubuh, proses mengeluarkan itulah sehingga diperlukan irisan tipis pada kulit agar darah dapat keluar melalui penyedotan menggunakan cawan vakum. "Yang dikeluarkan adalah darah yang kotor bukan darah yang baik. Buktinya darah yang terhisap keluar hanya darah yang berwarna merah gelap dan kental," ujarnya.
Uniknya saat proses bekam dilakukan, tak ada rasa sakit yang dirasakan, mungkin karena sayatan yang dilakukan tidak dalam.

Menurut dia, pengobatan bekam dipercaya mampu menyembuhkan berbagi jenis penyakit, dimana proses bekam dilakukan pada titik-titik tubuh yang berbeda, tergantung dari penyakitnya.

Di Indonesia sendiri bekam sudah cukup lama dipraktikkan, namun sangat jarang yang mengkomersilkan terapi ini. Bekam lanjutnya, banyak dilakukan oleh para santri-santri di pondok pesantren yang diajarkan secara turun temurun.

Teknik pengobatan bekam, merupakan suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun yang berbahaya dari dalam tubuh), melalui permukaan kulit. Toksin merupakan endapan racun/zat kimia yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh kita. Toksin ini berada pada hampir setiap orang. Toksin – toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran. Proses itu juga dikenal sebagai proses detoksifikasi.

Sebagaimana dilansir dari www.habbat.com, bekam merupakan suatu teknik pengobatan Sunnah Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimoderenkan dan mengikuti kaidah–kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.
Iqbal sendiri menggunakan alat bantu, berupa penghisap (hand pump), cawan (cupping set), pena Jarum (lancet device), silet (Setelah disterilisasi), antiseptik dan sarung tangan kesehatan (rubber gloves).

Hingga saat ini terapi ini masih banyak dilakukan, bahkan di Malaysia terdapat institusi yang mengajarkan terapi ini di Kampus Kolej RIMAC di Kelantan dengan nama penggagas, Prof Dr Nik Omar.

Dalam sejarahnya, bekam merupakan pengobatan yang dilakukan oleh Rasulullan SAW, bahkan juga menyarankan pengobatan ini. Beberapa teks-teks hadis yang dinilai sahih menjadi referensi bekam. Sebut misalnya hadits Shahih Al Bukhari, Dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw “Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah, meminumkan madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”.

Bahkan terdapat naskah hadis yang menyebutkan rasulullah SAW melakukan bekam pada saat dia merasakan gangguan kesehatan.

Rabu, 02 Februari 2011

BEKAM, SEMBUHKAN HIPERTENSI, MIGRAIN, SAKIT PINGGANG DAN KANKER


Penulis: Budi Sutomo

Sebagian orang masih asing dengan istilah bekam. Padahal pengobatan alternative ini sudah diterapkan dan terbukti bermanfaat semenjak zaman para Nabi. Seperti apa sebenarnya terapi bekam, bagaimana metodenya dan benarkah bisa menyembuhkan?

Bagi yang belum pernah mencoba, terapi bekam memang terlihat irasional, mengada-ngada bahkan terkesan kuno, dibandingkan dengan pengobatan medis modern. Perlatan yang digunakan hanya berupa kop atau tabung, pipa penghisap, pisau bedah atau silet. Setelah titik simpul syaraf penyebab penyakit di tentukan, proses bekampun berlangsung. Tak perlu waktu lama dan Anda dijanjikan kesebuhan sesuai dengan keluhan. Benarkah demikian?

Sudah Ada Semenjak Zaman Para Nabi
Pengobatan dengan bekam sudah digunakan semenjak zaman Nabi. Terbukti dengan adanya hadis Nabi Muhammad SAW yang berbunyi “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yaitu minuman madu, sayatan alat bekam dan kay(pembakaran) dengaan api, dan sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.” Sabda yang lain “Sungguh, pengobatan paling utama yang kalian gunakan adalah bekam,”(Hadits Shohih). Pengobatan ini memang berasal dari Timur Tengah. Bekam sendiri merupakan terjemahan dari hijamah, dari kata kata al-hajmu yang berarti membekam. Berarti alhijamah atau bekam diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung, mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan penyayatan. Demikian tutur Abu Fabby, ahli bekam yang berpraktek di kawasan Tanggerang dan Bandung kepada penulis.

Dalam perkembanganya, bekam tidak hanya terkenal di Timur Tengah namun menyebar ke daratan Eropa dan Asia seperti Cina dan Indonesia. Masyarakat Cina mengenal bekam sebagai terapi kop, sedangkan warga Eropa menyebutnya terapi cupping. Banyak penelitian bekam dilakukan oleh ilmuwan negara barat. Seperti penelitian Kohler D (1990) yang dituangkan dalam buku berjudul, The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam). Sedangkan Thomas W. Anderson (1985) juga mempublikasikan penelitian bekam dalam bentuk buku berjudul 100 Diseases Treated by Cupping Method atau 100 Penyakit yang Dapat Diobati dengan Bekam.

Harus Serba Steril
Di Indonesia terapi bekam memang belum banyak diteliti kebenaran manfaatnya. Namun berdasarkan pengalaman praktek Abu Fabby, sudah banyak pasien bisa disembuhkan. seperti sakit kepala, pusing-pusing, sakit pinggang, sakit punggung dan sakit berat lainnya. Menurut Abu, pasien bisa sebuh karena dilakukan bekam pada titik-titik saraf terkait dengan penyakit yang dikeluhkan pasien. Caranya, titik yang akan dibekam diolesi dengan alcohol 75% agar steril, proses berikutnya dibekam hingga kulit terlihat tertarik dan berwarna kemerahan. Selanjutnya permukaan kulit (epidermis) disayat dengan pisau bedah atau silet steril sehingga akan keluar darah kotor. Setelah darah keluar disedot lagi dengan bekam hingga keluar getah bening. Getah bening ini yang berfungsi menutup lapisan yang tersayat. “Asal dilakukan dengan benar dan steril bekam tidak berbahaya karena yang tersayat hanya lapisan kulit luar, tidak sampai ke dalam lapisan daging. Biasanya 3 hari luka sudah sembuh dan mengering,” papar Abu Fabby. Melakukan bekam harus serba steril, steril hatinya dalam arti iklas dalam melakukanya, jika memungkinkan sebaiknya dilakukan sambil berpuasa baik pasien maupun yang mengobati, meminta kesembuha dari-Nya. Alat yang digunakan juga harus steril, seperti gelas bekam, penyedot udara, pisau/silet dan kantung tangan. Alat seperti silet dan kantung tangan harus sekali pakai langsung dibuang.

Walaupun tidak berbahaya, bekam tidak dianjurkan untuk penderita diabetes, pasien yang fisiknya lemah, penderita infeksi kulit merata, kanker darah, sedang hamil dan rentan keguguran kandungan, hepatitis A dan B, penderita anemia serta pasien yang sedang menjalani cuci darah. Jika dilakukan bekam pada golongan ini, dimungkinkan akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan.

Prinsip Kerja dan Manfaat Bekam
Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih (Dosen Tamu di Universitas Chichago, peraih penghargaan di Amerika bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif di Amerika). Amir mengemukakan sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam telah dipelajari dalam kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam dirangsang pada tritik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur. Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah.

Manfaat bekam juga dibenarkan oleh Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat Mesir. Di majalah Al-Ahrom, Ahmad berujar, “Unsur besi yang terdapat dalam darah manusia kadaranya berbeda-beda. Bisa berupa unsur panas yang dapat menyebabkan terhambatnya aktifitas sel-sel sehingga mengurangi imunitas terhadap virus. Karenanya pasien yang dalam darah kandungan besinya tinggi, raksi pengobatan lebih lambat dibandingkan pasien kandungan besinya rendah dalam darah. Risetnya juga membuktikan, pembuangan sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan sebakai terapi pendamping pengobatan medis. Hasil percobaan yang pernah dilakukan Dr.Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat tersebut hampir tidak bereaksi.

Dalam pengantar buku berjudul Bekam Sunnah Nabi dan Mukjizat Medis, Dr.Wadda,Amani Umar, memberikan penjelasan berbeda tentang cara kerja bekam. Menurutnya, di bawah kulit dan otot terdapat banyak titik saraf. Titik-titik ini saling berhubungan antara organ tubuh satu dengan lainnya sehigga bekam dilakukan tidak selalu pada bagian tubuh yang sakit namun pada titik simpul saraf terkait. Pembekaman biasanya dilakukan pada permukaan kulit (kutis), jaringan bawah kulit (sub kutis) jaringan ini akan “rusak”. Kerusakan disertai keluarnya darah akibat bekam akan ikut serta keluar beberapa zat berbahaya seperti serotonin, bistamin, bradiknin dan zat-zat berbahaya lainnya. Bekam juga menjadikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga timbul efek relaksai pada otot sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Anda berniat mencobanya?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jadwal Sholat Indonesia