Asnawi (23 tahun) harus menelan ludah dan pasrah, saat rambut di kepalanya mulai diplontos. Guratan wajahnya terbersit ragu bercampur khawatir menyaksikan silet mulai di sterilkan menggunakan alkohol 70%, apalagi saat silet itu mulai diarahkan ke kulit kepalanya yang sudah diplontos. Darah kental kehitam-hitaman mulai deras mengalir kedalam gelas yang ditelungkupkan di kulit kepalanya.
Ekspresinya tak berubah, padahal darah kental itu sudah mengisi cawan tertelungkup yang berfungsi sebagai vakum menghisap darah keluar. Cawan pertama sudah dilepas, darahpun dibersihkan dari cawan tersebut. Namun proses bekam itu belum berakhir, cawan kaca yang sama kembali ditempatkan dikulit kepala dan udara didalamnya dihisap keluar. Proses itu berlangsung hingga Tiga kali.
"Pada awalnya cuma terasa seperti tusukan-tusukan halus di kulit kepala, lalu terasa kulit kepala disedot masuk kedalam cawan," ujarnya.
Ekspresinya tak berubah, padahal darah kental itu sudah mengisi cawan tertelungkup yang berfungsi sebagai vakum menghisap darah keluar. Cawan pertama sudah dilepas, darahpun dibersihkan dari cawan tersebut. Namun proses bekam itu belum berakhir, cawan kaca yang sama kembali ditempatkan dikulit kepala dan udara didalamnya dihisap keluar. Proses itu berlangsung hingga Tiga kali.
"Pada awalnya cuma terasa seperti tusukan-tusukan halus di kulit kepala, lalu terasa kulit kepala disedot masuk kedalam cawan," ujarnya.
Seusai dibekam, tubuh terasa pegal didaerah-daerah yang menjadi titik bekam. Biasanya diiringi dengan rasa kantuk. Namun seusai tidur badan akan segar kembali. Hal ini juga dirasakan penulis saat mencoba terapi ini.
Menurut Muhammad Iqbal, Tabib Bekam, bekam merupakan pengobatan yang dilakukan dari zaman dahulu dan dipercaya mampu mengobati berbagai keluhan penyakit. Disamping itu terapi bekam juga bermanfaat sebagai proteksi dari berbagai penyakit.
Inti bekam pada dasarnya lanjut dia, merupakan proses mengeluarkan darah kotor dari tubuh, proses mengeluarkan itulah sehingga diperlukan irisan tipis pada kulit agar darah dapat keluar melalui penyedotan menggunakan cawan vakum. "Yang dikeluarkan adalah darah yang kotor bukan darah yang baik. Buktinya darah yang terhisap keluar hanya darah yang berwarna merah gelap dan kental," ujarnya.
Uniknya saat proses bekam dilakukan, tak ada rasa sakit yang dirasakan, mungkin karena sayatan yang dilakukan tidak dalam.
Menurut dia, pengobatan bekam dipercaya mampu menyembuhkan berbagi jenis penyakit, dimana proses bekam dilakukan pada titik-titik tubuh yang berbeda, tergantung dari penyakitnya.
Di Indonesia sendiri bekam sudah cukup lama dipraktikkan, namun sangat jarang yang mengkomersilkan terapi ini. Bekam lanjutnya, banyak dilakukan oleh para santri-santri di pondok pesantren yang diajarkan secara turun temurun.
Teknik pengobatan bekam, merupakan suatu proses membuang darah kotor (toksin-racun yang berbahaya dari dalam tubuh), melalui permukaan kulit. Toksin merupakan endapan racun/zat kimia yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh kita. Toksin ini berada pada hampir setiap orang. Toksin – toksin ini berasal dari pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran. Proses itu juga dikenal sebagai proses detoksifikasi.
Sebagaimana dilansir dari www.habbat.com, bekam merupakan suatu teknik pengobatan Sunnah Rasulullah Saw yang telah lama dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini dimoderenkan dan mengikuti kaidah–kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif.
Iqbal sendiri menggunakan alat bantu, berupa penghisap (hand pump), cawan (cupping set), pena Jarum (lancet device), silet (Setelah disterilisasi), antiseptik dan sarung tangan kesehatan (rubber gloves).
Hingga saat ini terapi ini masih banyak dilakukan, bahkan di Malaysia terdapat institusi yang mengajarkan terapi ini di Kampus Kolej RIMAC di Kelantan dengan nama penggagas, Prof Dr Nik Omar.
Dalam sejarahnya, bekam merupakan pengobatan yang dilakukan oleh Rasulullan SAW, bahkan juga menyarankan pengobatan ini. Beberapa teks-teks hadis yang dinilai sahih menjadi referensi bekam. Sebut misalnya hadits Shahih Al Bukhari, Dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw “Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah, meminumkan madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas.”.
Bahkan terdapat naskah hadis yang menyebutkan rasulullah SAW melakukan bekam pada saat dia merasakan gangguan kesehatan.