Custom Search

Jumat, 11 Mei 2012

Peringatan 65 Tahun Resolusi Jihad

Pesantren Tebuireng Selasa, 26 Oktober kemarin memperingati 65 tahun fatwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari. Kegiatan itu sejenak mengingatkan perjuangan para ulama pada masa penjajahan tahun 1945. Saat itu, sebelum pecah perang 10 November l945 di Surabaya, KH Hasyim Asyari, pendiri NU dan sekaligus pendiri pesantren Tebuireng, menyerukan resolusi jihad kepada rakyat Jawa Timur agar masyarakat yang berdomisili dengan radius 90 kilometer dari Surabaya wajib melawan penjajah.

Dalam sambutannya Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang, KH Salahudin Wahid (Gus Solah) meminta para ulama untuk bergiat melawan kemiskinan. Hal itu sebagai implementasi dari peringatan 65 tahun resolusi jihad yang pernah digagas oleh ulama NU yang dipimpin Hadratus Syaikh Hasyim Asyari.

Gus Solah menceritakan, munculnya resolusi jihad yang digagas kakeknya tidak lepas dari kondisi bangsa yang kritis. Saat itu tentara sekutu kembali masuk ke Indonesia dengan membonceng tentara NICA. Ironisnya, pada saat bersamaan, kekuatan BKR (Badan Keamanan Rakyat, sekarang TNI) masih minim.

KH Hasyim Asyari bersama para ulama NU tergerak untuk mempertahankan NKRI. Selanjutnya mereka bermusyawarah dan lahirlah resolusi jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945. Isi dari resolusi tersebut seluruh umat Islam yang sudah baligh wajib turun ke medan laga mengusir penjajah. Jika mereka meninggal dalam perang maka akan mati syahid.

Resolusi jihad itu berimbas cukup besar. Hal itu bisa dilihat dari semangat arek-arek Suroboyo dalam perang 10 November. Bahkan, lanjut Gus Solah, Bung Tomo salah satu tokoh dalam pertempuran 10 November juga terilhami fatwa resolusi dari para ulama itu.

Acara yang digelar di halaman belakang pondok Tebuireng tersebut dihadiri oleh sejumlah ulama, semisal KH Masduqi Abdurrahman, KH Saiful Halim yang juga ketua PCNU kota Surabaya. Sedangkan budayawan KH Mustofa Bisri dari Rembang, Jawa Tengah, yang sebelumna dijadwalkan hadir, berhalangan. Tampak juga dari keluarga Hj. Lily Wahid, adik kandung Gus Dur.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Jadwal Sholat Indonesia